• Jam Operasional: Senin - Kamis (08.00 - 16.00) | Jumat (07.30 - 14.00)
  • img-1
Disbudpar Tancap Gas! Wujudkan Program '10 Kandri Baru' Untuk Pariwisata Semakin Berkualitas!

Disbudpar Tancap Gas! Wujudkan Program '10 Kandri Baru' Untuk Pariwisata Semakin Berkualitas!

By Super Admin  

Disbudpar Tancap Gas! Wujudkan Program '10 Kandri Baru' Untuk Pariwisata Semakin Berkualitas!

Desa Wisata Kandri adalah salah satu destinasi unggulan di Kota Semarang yang terus menunjukkan prestasi dan inovasi. Desa ini berhasil menciptakan serta memasarkan paket wisata dengan memadukan kearifan lokal menjadi atraksi pariwisata yang menarik. Langkah ini berdampak besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, memajukan sosial budaya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Melihat keberhasilan tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mereplikasi konsep Desa Wisata Kandri ke desa-desa wisata baru. Program inovatif ini diberi nama “10 Kandri Baru”, dengan tujuan menaikkan kelas desa wisata rintisan melalui pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.

Namun, aktivitas pariwisata di Kota Semarang masih belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal secara merata. Oleh karena itu, Disbudpar terus berupaya menghadirkan terobosan dengan menyasar lima desa wisata rintisan pada tahun 2025, yaitu:

  1. Desa Wisata Pudak Payung: Menawarkan keindahan wisata alam dan budaya seperti Curug Kedung Kudhu, Vihara Sima, Air Terjun Kaligarang, Jembatan Kedung Kopiah, serta seni tradisional seperti gamelan dan kolintang.
  2. Desa Wisata Kampung Djadoel: Menyuguhkan pengalaman membatik dan pusat belanja batik.
  3. Desa Wisata Kampung Sawah: Fokus pada edukasi pertanian, pembuatan pupuk organik, dan konservasi burung hantu.
  4. Desa Wisata Kampung Melayu: Kaya akan wisata budaya dan religi serta aktivitas urban yang potensial dikemas menjadi atraksi wisata.
  5. Desa Wisata Banget Ayu: Memiliki potensi sebagai pusat wisata kuliner khas Semarang, mulai dari jajanan pasar hingga hidangan tradisional.

Disbudpar Kota Semarang menggandeng komunitas Sibarista (Sinau Bareng Pemasaran Pariwisata) sebagai fasilitator dalam program pendampingan ini. Fasilitator yang terlibat adalah pelaku desa wisata berpengalaman dari Kandri, Nongkosawit, Jamalsari, dan Wonolopo. Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:

  1. Membantu desa wisata menciptakan produk dan paket wisata.
  2. Melatih masyarakat menyusun narasi (storytelling) untuk mempromosikan atraksi mereka.
  3. Melatih pemasaran melalui pelatihan untuk marketer lokal.
  4. Memberikan penghargaan kepada marketer terbaik melalui ajang Sibarista Marketers Award.

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso, menegaskan pentingnya tata kelola manajemen, promosi, dan pemasaran untuk mencapai standar desa wisata yang mumpuni.

“Untuk mencapai sebuah desa  wisata mumpuni, tata kelola manajemen, promosi dan pemasaran harus mampu diterapkan oleh pengelola desa wisata,” ujar Wing Wiyarso, Kamis (16/01).

Program serupa yang dilaksanakan sebelumnya telah membantu delapan desa wisata dan rintisan pariwisata, seperti Kampung Jambu Kristal, Wisata Dungtungkul, Kampung Themoyo, dan lainnya. Desa-desa tersebut kini memiliki produk wisata unggulan dan aktif memasarkan paket wisata mereka secara online maupun offline. Beberapa strategi pemasaran yang dilakukan meliputi Sales Mission ke kota-kota besar seperti Malang, Surabaya, dan Bandung, serta melalui kegiatan Table Top Sibarista dan penjualan door-to-door ke target pasar.

Melalui program 10 Kandri Baru, diharapkan semakin banyak desa wisata di Kota Semarang yang mampu berkembang dan menjadi destinasi unggulan, memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus memajukan pariwisata daerah.

26



KONTAK KAMI