Desa Wisata Kandri adalah salah satu destinasi unggulan di Kota Semarang yang terus menunjukkan prestasi dan inovasi. Desa ini berhasil menciptakan serta memasarkan paket wisata dengan memadukan kearifan lokal menjadi atraksi pariwisata yang menarik. Langkah ini berdampak besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, memajukan sosial budaya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Melihat keberhasilan tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mereplikasi konsep Desa Wisata Kandri ke desa-desa wisata baru. Program inovatif ini diberi nama “10 Kandri Baru”, dengan tujuan menaikkan kelas desa wisata rintisan melalui pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.
Namun, aktivitas pariwisata di Kota Semarang masih belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal secara merata. Oleh karena itu, Disbudpar terus berupaya menghadirkan terobosan dengan menyasar lima desa wisata rintisan pada tahun 2025, yaitu:
Disbudpar Kota Semarang menggandeng komunitas Sibarista (Sinau Bareng Pemasaran Pariwisata) sebagai fasilitator dalam program pendampingan ini. Fasilitator yang terlibat adalah pelaku desa wisata berpengalaman dari Kandri, Nongkosawit, Jamalsari, dan Wonolopo. Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso, menegaskan pentingnya tata kelola manajemen, promosi, dan pemasaran untuk mencapai standar desa wisata yang mumpuni.
“Untuk mencapai sebuah desa wisata mumpuni, tata kelola manajemen, promosi dan pemasaran harus mampu diterapkan oleh pengelola desa wisata,” ujar Wing Wiyarso, Kamis (16/01).
Program serupa yang dilaksanakan sebelumnya telah membantu delapan desa wisata dan rintisan pariwisata, seperti Kampung Jambu Kristal, Wisata Dungtungkul, Kampung Themoyo, dan lainnya. Desa-desa tersebut kini memiliki produk wisata unggulan dan aktif memasarkan paket wisata mereka secara online maupun offline. Beberapa strategi pemasaran yang dilakukan meliputi Sales Mission ke kota-kota besar seperti Malang, Surabaya, dan Bandung, serta melalui kegiatan Table Top Sibarista dan penjualan door-to-door ke target pasar.
Melalui program 10 Kandri Baru, diharapkan semakin banyak desa wisata di Kota Semarang yang mampu berkembang dan menjadi destinasi unggulan, memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus memajukan pariwisata daerah.