Dugderan 2025 telah resmi digelar pada Jum’at 28 Februari 2025, kegiatan yang diadakan setiap tahun ini merupakan cara untuk melestarikan budaya yang telah berkembang sejak tahun 1881 dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Acara Dugderan tahun ini berjalan lancar dan dipenuhi kemeriahan dengan antusiasme warga yang turut menyemarakkan tradisi tahunan ini.
Para peserta hingga penonton Dugderan tampak memadati jalanan mulai dari depan Balaikota hingga Masjid Agung Semarang untuk meramaikan Dugderan. Meriahnya acara Dugderan tahun 2025 ini bertepatan dengan resminya Ibu Agustina dan Bapak Iswar yang menjadi sosok Walikota dan Wakil Walikota yang baru di Kota Semarang.
Dugderan 2025 ini dimeriahkan dengan serangkaian acara oleh peserta Dugderan yang terdiri dari pertunjukkan Barongsai Tay Kak Sie, hiburan seni tari, flashmob, defile pawai budaya dugderan, dan pasukan bregada yang diwakili oleh 16 kontingen Kecamatan di Kota Semarang dan lainnya. Pawai Dugderan ini semakin meriah ketika Defile Pawai Budaya Dugderan dimulai, yaitu para peserta berjalan arak-arakan dari Balai Kota hingga Masjid Agung Semarang.
Terlihat sosok pemimpin baru Kota Semarang, Agustina-Iswar berada di dalam rombongan peserta dengan menaiki kereta kencana untuk menuju Masjid Agung Semarang. Ibu Agustina tampak antusias untuk menyapa para warga dari atas kereta kencana. Walikota Semarang itu menyampaikan bahwa “Dugderan adalah manifestasi dari harmoni budaya yang kuat di Semarang, tradisi ini mengingatkan kita bahwa perbedaan adalah kekuatan, dan Semarang merupakan rumah bagi semua orang."
Pawai berakhir di Masjid Agung Semarang disambung dengan serangkaian kegiatan seperti pembacaan Suhuf Halaqah, Pemukulan Bedug, hingga Andum Ganjel Rel (Pembagian Roti Ganjel Rel) di Aloon-Aloon Semarang yang dimeriahkan oleh para warga. Agustina yakin tradisi Dugderan bisa mengangkat pariwisata Kota Semarang dan mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.