• Jam Operasional: Senin - Kamis (08.00 - 16.00) | Jumat (07.30 - 14.00)
  • img-1
Konservasi dan Wisata: Mengenal Mangrove Tapak dan Waduk Jatibarang Sebagai Ekowisata di Kota Semarang

Konservasi dan Wisata: Mengenal Mangrove Tapak dan Waduk Jatibarang Sebagai Ekowisata di Kota Semarang

By Super Admin  

Konservasi dan Wisata: Mengenal Mangrove Tapak dan Waduk Jatibarang Sebagai Ekowisata di Kota Semarang

Salah satu wisata yang paling populer saat ini adalah Ekowisata. Sebelum lebih jauh, apa sih sebetulnya Ekowisata itu? Ekowisata adalah salah satu dari kegiatan pariwisata dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai objek wisata maupun edukasi. Ekowisata tampak berbeda daripada objek wisata alam biasa, lebih daripada itu, berwisata di daerah ekowisata juga menanamkan nilai moral dan tanggung jawab tinggi. Terdapat beberapa aspek yang meliputi dalam kegiatan ekowisata, yaitu konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal, dan juga aspek pembelajaran dan pendidikan. 

Indonesia sebagai salah satu negara dengan berbagai macam keunikan dan potensi sumber daya alam nya, tentu sangat memperhatikan kondisi lingkungan alam nya. Potensi yang dimiliki Indonesia dalam bidang Ekowisata tergolong tinggi dalam meningkatkan daya saing pariwisata. Dalam World Economic Forum pada tahun 2017, Indonesia menempati peringkat ke-14 dalam potensi Natural Resources. Salah satu daerah yang memanfaatkan ekosistem lingkungan untuk dijadikan objek Ekowisata adalah Kota Semarang. Kota Semarang mempunyai dua Ekowisata yang cukup terkenal, yaitu Ekowisata Mangrove Tapak di Desa Tapak, dan Waduk Jatibarang di dekat kawasan wisata Goa Kreo. 

1. Ekowisata Mangrove Tapak 

Salah satu objek ekosistem lingkungan yang dijadikan Ekowisata di Kota Semarang adalah Mangrove Tapak yang terletak di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu. Kondisi Mangrove Tapak merupakan salah satu yang terbaik daripada daerah lain di sekitarnya (Mirza, 2021). Ekowisata ini memiliki fungsi sebagai penahan ombak laut sehingga terhindar dari abrasi dan juga untuk menjaga ekosistem lingkungan.

Mangrove Tapak juga merupakan rumah bagi jutaan pohon mangrove. Selain bermanfaat untuk melindungi ekosistem lingkungan, Mangrove Tapak juga memiliki fungsi pariwisata. Pemandangan yang unik dan memiliki spot foto instagrammable juga merupakan daya tarik di Mangrove Tapak. Edukasi tentang pohon bakau juga terdapat lengkap di objek Ekowisata ini. 

2. Waduk Jatibarang 

Ekowisata di Kota Semarang yang kedua adalah Waduk Jatibarang yang berlokasi di Kel. Kandri, Gunungpati. Fungsi utama Waduk Jatibarang adalah sebagai pengendali banji di Kota Semarang. Selain memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, juga sebagai objek pariwsata. Para wisatawan yang datang ke Waduk Jatibarang dapat menikmati indahnya Goa Kreo, pemandangan waduk yang indah, pentas wayang, dan lain sebagainya.

Selain itu, objek ekowisata yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini sangat membantu pemberdayaan bagi masyarakat sekitar. Pembangunan Objek Wisata Waduk Jatibarang memiliki dampat yang sangat positif, yaitu menaikan pendapatan warga. Dengan memanfaatkan wahana pariwisata di Waduk Jatibarang, warga sekitar tidak perlu menggantung hidup dengan bekerja sebagai petani lagi. 

Itulah salah dua Ekowisata yang terkenal di Semarang. Yuk! kunjungi Ekowisata terdekat kalian. Selain berwisata, kalian juga dapat mendapatkan edukasi dan ikut serta membantu menjaga lingkungan, lho!

 

26



KONTAK KAMI