Festival Arak-arakan Cheng Ho yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada hari Minggu (4/8/2024) berlangsung dengan sangat meriah. Acara ini berhasil menarik perhatian ribuan peserta yang terlibat dalam arak-arakan besar yang dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok, kawasan Pecinan Semarang, hingga berakhir di Klenteng Sam Poo Kong yang berlokasi di Gedung Batu, Simongan, Kota Semarang. Setiap tahunnya, festival ini menjadi salah satu acara paling dinanti oleh warga setempat maupun pengunjung dari luar kota, karena tidak hanya menampilkan tradisi budaya yang kental, tetapi juga menjadi simbol akulturasi budaya yang telah berakar kuat di Semarang.
Berbagai kelompok peserta turut serta memeriahkan arak-arakan ini, menghadirkan keragaman budaya yang menakjubkan. Di antara para peserta, terdapat rombongan tarian Liong yang menampilkan atraksi seni tarian naga yang penuh energi dan keahlian. Tak hanya itu, tampak pula kuda-kuda yang berjalan gagah dikawal oleh rombongan Bhe Kun, sekelompok penjaga yang terkenal dengan keteguhan dan ketrampilannya dalam menjaga keamanan selama acara berlangsung. Salah satu atraksi paling menarik perhatian adalah replika kapal Laksamana Cheng Ho, yang dirancang dengan sangat detail dan mengesankan, menggambarkan perjalanan legendaris sang laksamana dari Tiongkok. Selain itu, rombongan lain membawa KimSin, patung dewa berbadan emas yang dipercayai sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan, menambah khidmatnya suasana festival.
Tidak hanya komunitas Tionghoa yang berpartisipasi dalam acara ini, tetapi juga masyarakat umum yang datang dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar Kota Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa Festival Arak-arakan Cheng Ho telah menjadi wadah bagi berbagai lapisan masyarakat untuk bersatu dan merayakan keberagaman, sekaligus mempererat hubungan antarbudaya. Semakin banyak orang yang tertarik untuk menyaksikan festival ini setiap tahunnya, baik dari kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara, menjadikannya salah satu event unggulan di kota ini.
Menurut Tanto Hermawan, Ketua Umum Yayasan Tay Kak Sie, festival Cheng Ho tahun ini lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini terlihat lebih meriah, mulai dari rombongan Sapu Jaga, Bhe Kun, hingga umat yang berpartisipasi, semuanya jauh lebih banyak daripada tahun lalu. Persiapan yang dilakukan untuk festival tahun ini juga lebih baik dalam segala hal,” ujar Tanto Hermawan dengan penuh semangat. Ia berharap bahwa ke depannya, festival ini bisa terus ditingkatkan dari segi penyelenggaraan maupun jumlah partisipan, sehingga dapat semakin dikenal luas sebagai salah satu festival budaya terbesar di Indonesia.
Festival Arak-arakan Cheng Ho ini juga memiliki kebanggaan tersendiri karena telah masuk dalam Katalog 110 Karisma Event Nusantara, sebuah daftar acara unggulan yang dipilih langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Di Kota Semarang sendiri, hanya ada dua acara yang berhasil masuk dalam katalog bergengsi ini, yaitu Festival Arak-arakan Cheng Ho dan Festival Kota Lama, yang keduanya dianggap memiliki daya tarik besar baik dari segi budaya maupun pariwisata.
Nia Niscaya, Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, memuji acara ini sebagai bentuk nyata dari akulturasi budaya yang kuat dan indah. “Kolaborasi terasa nyata, dan ini merupakan bagian dari kekayaan budaya kita yang harus didukung. Mempertahankan acara ini penuh tantangan, tetapi penting karena masuk dalam kalender event nasional bukanlah hal yang mudah,” jelas Nia.
Melalui festival ini, Kota Semarang tidak hanya menjaga warisan budayanya tetapi juga mengajak masyarakat luas untuk menghargai dan merayakan kekayaan tradisi yang ada. Dengan semakin meningkatnya dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, komunitas, maupun masyarakat, Festival Arak-arakan Cheng Ho diprediksi akan terus berkembang menjadi salah satu festival budaya paling ikonik di Indonesia, yang tidak hanya menarik minat wisatawan lokal tetapi juga dari mancanegara.